Osis Jurnalistik. Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 15 Mei 2011

Hukum Memanfaatkan Anjing

Para ulama sepakat bahwa tidak boleh memanfaatkan anjing kecuali untuk maksud tertentu yang ada hajat di dalamnya seperti sebagai anjing buruan dan anjing penjaga serta maksud lainnya yang tidak dilarang oleh Islam.
Ulama Malikiyah berpendapat bahwa terlarang (makruh) memanfaatkan anjing selain untuk menjaga tananaman, hewan ternak atau sebagai anjing buruan. Sebagian ulama Malikiyah ada yang menilai bolehnya memelihara anjing untuk selain maksud tadi. (Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah, 25/124)

Mengenai larangan memelihara anjing terdapat dalam hadits dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam, beliau bersabda,
مَنِ اتَّخَذَ كَلْبًا إِلاَّ كَلْبَ مَاشِيَةٍ أَوْ صَيْدٍ أَوْ زَرْعٍ انْتَقَصَ مِنْ أَجْرِهِ كُلَّ يَوْمٍ قِيرَاطٌ
Barangsiapa memanfaatkan anjing selain anjing untuk menjaga hewan ternak, anjing (pintar) untuk berburu, atau anjing yang disuruh menjaga tanaman, maka setiap hari pahalanya akan berkurang sebesar satu qiroth” (HR. Muslim no. 1575). Kata Ath Thibiy, ukuran qiroth adalah semisal gunung Uhud (Fathul Bari, 3/149).
Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
مَنِ اقْتَنَى كَلْبًا لَيْسَ بِكَلْبِ مَاشِيَةٍ أَوْ ضَارِيَةٍ ، نَقَصَ كُلَّ يَوْمٍ مِنْ عَمَلِهِ قِيرَاطَانِ
Barangsiapa memanfaatkan anjing, bukan untuk maksud menjaga hewan ternak atau bukan maksud dilatih sebagai anjing untuk berburu, maka setiap hari pahala amalannya berkurang sebesar dua qiroth.” (HR. Bukhari no. 5480 dan Muslim no. 1574)
Anjing yang dibolehkan untuk dimanfaatkan adalah untuk tiga maksud yaitu sebagai anjing yang digunakan untuk berburu, anjing yang digunakan untuk menjaga hewan ternak dan anjing yang digunakan untuk menjaga tanaman. Lalu bagaimana selain maksud itu seperti untuk menjaga rumah?

Bagaimana Memanfaatkan Anjing untuk Menjaga Rumah?
Ibnu Qudamah rahimahullah pernah berkata,
وَإِنْ اقْتَنَاهُ لِحِفْظِ الْبُيُوتِ ، لَمْ يَجُزْ ؛ لِلْخَبَرِ .وَيَحْتَمِلُ الْإِبَاحَةَ .وَهُوَ قَوْلُ أَصْحَابِ الشَّافِعِيِّ ؛ لِأَنَّهُ فِي مَعْنَى الثَّلَاثَةِ ، فَيُقَاسُ عَلَيْهَا .وَالْأَوَّلُ أَصَحُّ ؛ لِأَنَّ قِيَاسَ غَيْرِ الثَّلَاثَةِ عَلَيْهَا ، يُبِيحُ مَا يَتَنَاوَلُ الْخَبَرُ تَحْرِيمَهُ . قَالَ الْقَاضِي : وَلَيْسَ هُوَ فِي مَعْنَاهَا ، فَقَدْ يَحْتَالُ اللِّصُّ لِإِخْرَاجِهِ بِشَيْءِ يُطْعِمُهُ إيَّاهُ ، ثُمَّ يَسْرِقُ الْمَتَاعَ .
“Tidak boleh untuk maksud itu (anjing digunakan untuk menjaga rumah dari pencurian) menurut pendapat yang kuat berdasarkan maksud hadits (tentang larangan memelihara anjing). Dan memang ada pula ulama yang memahami bolehnya, yaitu pendapat ulama Syafi’iyah (bukan pendapat Imam Asy Syafi’i, pen). Karena ulama Syafi’iyah menyatakan anjing dengan maksud menjaga rumah termasuk dalam tiga maksud yang dibolehkan, mereka simpulkan dengan cara qiyas (menganalogikan). Namun pendapat pertama yang mengatakan tidak boleh, itu yang lebih tepat. Karena selain tiga tujuan tadi, tetap dilarang. Al Qodhi mengatakan, “Hadits tersebut tidak mengandung makna bolehnya memelihara anjing untuk tujuan menjaga rumah. Si pencuri bisa saja membuat trik licik dengan memberi umpan berupa makanan pada anjing tersebut, lalu setelah itu pencuri tadi mengambil barang-barang yang ada di dalam rumah”. (Al Mughni, 4/324)

Silakan baca di sini:
http://rumaysho.com/hukum-islam/umum/3419-hukum-memelihara-anjing.html

Muhammad Al-Fatih : Tokoh Yang Digerus oleh Mitos Dracula

Bila di dalam sebuah ruang kelas seorang guru sejarah bertanya siapa yang tahu Muhammad Al-Fatih atau Muhammad II atau di barat lebih di kenal dengan Mehmed II ? Bisa dipastikan tidak ada yang mengangkat tangan. Tetapi bila sang guru bertanya siapa yang tahu Dracula ? Bisa dipastikan sebagian besar murid pasti akan mengacungkan tangan untuk berebut menjawab. Itulah ironi yang terjadi, bahwa generasi muda kita lebih mengenal superhero rekaan Barat dibandingkan pahlawaan yang sebenarnya.
Dunia memang sedang timpang, seperti aliran sungai, mengalir dari Barat menuju Timur. Semua yang berasal dari Barat mengalir deras, membanjiri dunia Timur-mulai cara berfikirnya sampai cara jalannya. Tak terasa kalau sebenarnya penjajahan itu masih terus berlanjut hingga hari ini.

Bentuk penjajahan dari zaman ke zaman memang berbeda, tapi caranya sama : lewat hutang atau perang. Ini yang terjadi sejak zaman perbudakan sampai zamn sekarang. Tengoklah hari ini, utang digelontorkan oleh Negara-negara Barat beserta kroni-kroninya, baik lewat IMF, Bank Dunia, maupun lembaga keuangan lainnya. Dengan utang tersebut mereka menjerat Negara penerima utang yang ada di Asia, Afrika dan Amerika latin. Sudah banyak Negara yang menjadi korban penjajahan gaya baru ini. Sedangkan Negara-negara yang tidak bisa di ditundukkan dengan utang maka akan di tundukkan dengan perang. Sebagai alasan pemimpin mereka dituduh sebagi pelindung teroris, anti demokrasi, radikal atau komunis. Bentuk ini yang terjadi di Irak, Afghanistan dan Negara-negara di Amerika Latin.
Lantas apa hubugan semua itu dengan Muhammad Al-Fatih atau Mehmed II dan Dracula ?
Saat ini bentuk penjajahan tidak melulu ekonomi dan politik, tapi juga yang lainnya, salahsatunya adalah sejarah. Seharusnya sejarah merupakan air paling bening untuk melihat masa lalu. Akan tetapi, kini sejarah juga tidak lepas dari jerat penjajahan Barat. Mereka, yang mempunyai akses dari uang sampai senjata, informasi sampai teknologi, terus-menerus berusaha melakukan penjajahan sejarah. Mereka berusaha menyingkirkan sejarah versi lain untuk kemudian memaksakan sejarah versi mereka. Lihatlah bagaimana mereka membuat sejaraah tentang Iran, Irak dan Afghanistan, Venezuela dan Cuba, Korea Utara dan Indonesia. Lihat juga bagaimana mereka membuat sejarah tentang Soekarno dan Fidel Castro, Hugo Chaves dan Mahmud Ahmadinejad. Mereka menuliskannya sebagai nasionalis radikal, komunis atau fundamentalis. Simak pula bagaimana mereka membuat sejarah tentang Perang Salib, Perang Pearl Harbour dan Perang Vietnam.
Bagi kita yang peka, maka penjajahan sejarah itu begitu nyata di depan mata. Namun bagi yang tak peka semua itu tak terasa, bahkan tidak tahu sama sekali.
Vlad Dracula
Vlad Dracula
Kembali lagi ke Muhammad Al-Fatih atau Mehmed II dan Dracula. Kedua-duanya merupakan tokoh sejarah, Muhammad Al-Fatih adalah penguasa Kesultanan Turki Ottoman kekhalifan umat Islam ketika itu dan Dracula adalah penguasa Wallachia, Eropa. Keduanya juga hidup pada era yang sama, yaitu pada periode akhir Perang Salib. Dan, keduanya pernah terlibat dalam pertempuran yang telah merenggut banyak korban jiwa. Akan tetapi, dalam sejarah yang kemudian berkembang masing-masing mempunyai nasib yang berbeda.
Muhammad Al-Fatih atau Mehmed II tetap tercatat sebagi tokoh sejarah. Tentu saja ia dikenal sebagai “Pembebas Konstantinopel”. Sedangkan Dracula berbeda nasibnya. Ia lebih dikenal sebagai “Vampire” daripada sebagai manusia sejarah. Seperti yang di kisahkan oleh Bram Stoker dalam novelnya yang berjudul Dracula.
Namun walaupun begitu ia bernasib lebih mujur karena namanya justru di kenal di seantero dunia. Dan, harus diakui ia telah berhasil menenggelamkan nama musuh bebuyutannya, Muhammad Al-Fatih atau Mehmed II.
Saat ini bahkan umat Islam sendiri akan lebih mengenal Dracula daripada Muhammad Al-Fatih atau Mehmed II. Nama Dracula tetap menjadi buah bibir bahkan setelah kematianya pada tahun 1476 M. Awalnya ia menjadi pembicaraan di kalangan masyaraakat pedesaan di Transylvania, Rumania, dan kemudian berkembang ke seantero Eropa. Namun yang terkenal kemudian bukan kekejamannya sebagai pembantai 500.000 manusia, sebagian besar mati karena di sula. Tetapi ia lebih dikenal sebagai hantu jadi-jadian atau Vampire, yaitu manusia penghisap darah. Yang di angkat dan di populerkan oleh Bram Stoker dalam novelnya yang berjudul Dracula. Kisah inilah yang kemudian terus-menerus didaur ulang sehingga menutupi fakta sejarah yang sebenarnya dan bahkan sudah ribuan film tentang Dracula ini.
Usaha Barat untuk mengangkat pahlawan mereka Dracula, dan menenggelamkan musuh mereka Muhammad Al-Fatih atau Mehmed II bisa dinilai berhasil. Penenggelaman tersebut dengan menggunakan symbol salib dan bawang putih. Lewat symbol salib Barat sebagaimana di uraikan Hyphatia Cneajna dalam bukunya “Dracula, Pembantai umat islam dalam perang salib” ingin menunjukkan superioritas mereka. Bahwa merekalah yang mampu membunuh Dracula dengan salib ; bahwa merekalah yang bisa mengusir setan yang haus darah dengan salib. Mereka ingin mengatakan kepada dunia bahwa, merekalah ksatria dengan tanda salib di dada yang telah menyelamatkan dunia dari terror Dracula. Dengan cara inilah secara perlahan namun pasti Barat bisa memasukkan ke dalam kesadaran generasi sekarang tentang sosok Dracula. Sehingga nama ini terus-menerus di kenang sepanjang massa, dari anak kecil sampai orang tua. Dan, tak disadari terutama oleh umat Islam sendiri, pahlawan mereka pelan-pelan telah di tenggelamkan dari pentas sejarah. Tak mengherankan memang kalau kemudian kita umat Islam tak mengenal siapa itu Muhammad Al-Fatih atau Mehmed II.
Tabiat Barat tersebut hingga kini tak pernah berubah. Saat ini mereka datang laksana ksatria pembebas negeri ke Negara-negara yang kata mereka menjadi sarang teroris. Mereka datang dengan membawa slogan kosong bahwa dunia saat ini sedang terancam Dracula baru yang disebut teroris. Padahal, semua itu cuma kedok mereka untuk melakukan penjajahan gaya baru.
Memang beralasan kalau Barat berusaha menenggelamkan nama Muhammad Al-Fatih atau Mehmed II. Selain menyangkut dendam lama dalam Perang Salib Muhammad Al-Fatih atau Mehmed II merupakan tokoh yang mampu merebut benteng terbesar pasukan Romawi, Konstantinopel. Usaha untuk menenggelamkan nama Muhammad Al-Fatih atau Mehmed II juga bertujuan agar umat Islam terutama generasi mudanya tidak mempunyai tokoh pujaan yang ideal.
Tentu saja jika generasi Islam saat ini meng-idola-kan tokoh seperti Salahuddin Al-Ayubi dan Muhammad Al-Fatih atau Mehmed II, yang kedua-duanya begitu gigih membebaskan Islam dari dominasi Barat. Maka jika ini terjadi tentu saja Amerika Serikat akan terusir dari Afganistan, Pakistan, Irak, Arab Saudi, Mesir, dan Indonesia, karena generasi muda Islam akan bersatu dan menendangnya keluar. Begitu juga dengan Israel yang menurut John Parkins, Israel adalah infanteri Amerika Serikat di Timur Tengah akan terusir dari bumi Palestina, dan rakyat Palestina pun akan merdeka.
Tokoh seperti Muhammad Al-Fatih atau Mehmed II memang teladan yang ideal bagi simbol perlawanan terhadap Barat. Ia selain di kenal ulung dalam strategi perang ia juga seorang pecinta ilmu pengetahuan. Semasa hidupnya beliau mengundang ilmuwan dari berbagai macam Negara dan agama untuk menerjemahkan segala macam buku ke dalam bahasa Turki. Tak mengherankan kalau perpustakaaan di Turki pada masanya menjadi salahsatu perpustakaan paling lengkap di dunia. Karya-karya Yunani, Mesir dan Arab terkumpul menjadi satu sehingga siapapun yang ingin belajar akan menemukan luasnya samudera ilmu pengetahuan.
Yang juga perlu di catat dari Muhammad Al-Fatih atau Mehmed II adalah toleransinya. Sebagaimana Salahuddin Al-Ayubi yang membebaskan Palestina, ketika memasuki Konstantinopel Muhammad Al-Fatih atau Mehmed II tidak merusak satupun tempat ibadah agama Kristen maupun Yahudi. Semua tempat ibadah milik non Muslim tetap di biarkan berdiri dan umatnya beliau lindungi. Ini tidak hanya dilakukan Muhammad Al-Fatih atau Mehmed II ketika membebaskan Konstantinopel. Sewaktu membebaskan Bosnia hal serupa juga beliau lakukan.
Tiga sifat Muhammad Al-Fatih atau Mehmed II Anti Barat, pecinta ilmu pengetahuan dan mempunyai toleransi yang tinggi terhadap perbedaan agama, tentu sifat yang ideal. Jika umat Islam meniru keteladannya maka tentu saja minyak yang ada di Arab Saudi, Mesir, Sudan, Aljazair, Maroko, Libya, Qatar, UEA, Bahrain, Yaman, Oman, Yordania, Syuriah, Libanon, Kuwait, Irak, Afganistan, Pakistan dan negeri kita yang tercinta ini, tidak akan di kuras oleh Amerika Serikat, dan Negara tempat mereka berada akan menjadi Negara yang benar-benar merdeka.
Sayangnya pemimpin di Negara-negara Muslim tidak mempunyai watak dan sifat seperti Muhammad Al-Fatih atau Mehmed II. Justru mereka menjual Negara mereka kepada Barat dan merendahkan harga diri mereka di hadapan Barat. Memberikan sumber daya alam yang sangat berharga, minyak, kepada tuan-tuan asing. Dan bahkan memfasilitasi Barat untuk membunuh saudara mereka. Lihatlah pembantaian di Gaza Palestina ini tidak terlepas dari andil Mesir yang tidak membuka perbatasan Rafah antara Mesir dan Palestina. Sungguh tragis memang. Dan juga masih ingat dalam memori kita bagaimana Arab Saudi dan Yordania memberikan fasilitas bandara mereka kepada Amerika Serikat untuk membunuh saudara mereka di Irak. Ironi memang benar-benar Ironis.
Sementara generasi mudanya lebih memuja pahlawan-pahlawan ciptaaan Barat seperti Rambo, James bond, Hunter, Superman, Spiderman. Dan mencontoh tokoh-tokoh idola mereka seperti pemusik, bintang film holywood dan super model dari Barat. Hingga semua itu melenakan generasi Islam dan membawa mereka kepada penyembahan pada manusia dan berhala-berhala materi dan memper-tuhan-kan mode. Bahkan ada semacam kesimpulan bahwa jika seseorang tidak meniru gaya hidup barat atau tidak meng-idola-kan tokoh musik, bintang film dan super model barat ,adalah kuno alias tidak modern. Sebegitukah ??
Memang tidak mudah melepaskan diri dari dominasi Barat. Jerat-jerat itu memang begitu kuat mengikat kesadaran manusia. Walaupun begitu bukan berarti kita harus menyerah. Tentu pasti ada jalan keluarnya. Disamping kita kembali kepada sumber hidup umat Islam Qur’an dan Hadits, salahsatunya juga adalah kritis terhadap sejarah. Mengapa? Karena kekritisan terhadap sejarah akan membuat seseorang tidak mudah di perdaya, karena mengetahui peristiwa sebenarnya. Dan tidak mudah terpengaruh oleh propaganda media-media Barat, karena kita tahu hal sebenarnya yang terjadi.
Wallahu ‘a’lam bisawwab

Penerimaan Siswa/Siswi Baru tahun 2011/2012

Klik Untuk Memperbesar
Klik Untuk Memperbesar
KEPALA MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) TELUK KUANTAN MENGUMUMKAN BAHWA PADA TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012 MAN TELUK KUANTAN MENERIMA CALON SISWA/SISWI BARU UNTUK:
 1.PROGRAM UMUM
Terdiri dari dua jurusan :
-  Jurusan Ilmu Alam (IA)
-  Jurusan Ilmu Sosial (IS)
2.PROGRAM KEAGAMAAN
Seluruh siswa / Siswi yang memilih Program keagamaan wajib tinggal di Asrama Sekolah.
3.SYARAT - SYARAT :
1.      Beragama Islam
2.      Bisa membaca Al Qur'an (bacaan dites oleh panitia)
3.      Menyerahkan Foto Copy STTB/Ijazah SMP/MTs atau sederajat atau surat keterangan LULUS dari Kepala Sekolah yang dilegalisir.
4.      Pas Photo ukuran 3 x 4 = 3 lembar
5,KETERANGAN
Jadwal penerimaan siswa baru
a.Pendaftaran                                      tanggal 13 – 18 juni 2011
            b.Tes
·          Physico test                            tanggal 19 juni 2011
·         Tes Akademis                         tanggal 20 Juni 2011
c.Pengumuman Hasil Tes                    tanggal 22 juni 2011
·          Pengumuman hasil tes jam 09.00 Wib dan harus dihadiri orang tua/wali.
·         Orang tua/wali yang lulus langsung mengikuti Rapat Komite Sekolah jam 10.00 Wib.
d.Pendaftaran Ulang                           tanggal 23 – 25 Juni 2011
Bagi yang tidak mendaftar ulang dianggap mengundurkan diri.
e.MOS (Masa Orientasi Siswa)           tanggal 27 – 30 juni 2011
Calon siswa/I yang tidak mengikuti MOS tidak dapat diterima sebagai siswa/I MAN.
f.Biaya distribusi tes : Physico Test dan Tes Akademis sebesar Rp.100.000,-
g.Mulai Belajar tanggal 4 Juli 2011
6.CATATAN :
-Bagi siswa/I yang lulus akan diberi program pendidikan Bahasa inggris selama 3 bulan pertama.
-Pada Semester II Pembelajaran pada mata pelajaran Sains dan Matematika menggunakan bahasa pengantar bilingual (Inggris – Indonesia).
-Seluruh Siswa/I yang diterima merupakan produk Unggulan MAN Teluk Kuantan.
-Daya Tampung 5 kelas (1 kelas 30 siswa/i
-Jumlah yang akan diterima 150 siswa/i
-Lain – lain yang belum tercantum pada pengumuman ini dapat ditanyakan langsung pada panitia.

so,ayok rame - rame mendaftar di MANTELKU!!!